Rahasia, Misteri dan Kebenaran Hari Valentine (Valentine's Day)? BAGIAN I

 

Mungkin sebagian besar dari anda banyak yang sudah merayakan Hari Valentine (Valentine's Day) dan di artikel ini akan dibahas mengenai "Apakah benar hari valentine bagian dari ajaran Kristen?". Artikel ini bukan bermaksud menyimpangkan, jadi jika ada sebagian dari anda yang tidak setuju silahkan memberi komentar.

Di agama Kristen Hari valentine dijadikan hari kasih sayang (Love) karena Tuhan dalam 1 Yohanes 4 :8,16) mengatakan DIA adalah cinta "love".

Berdasarkan banyak ulasan Hari Valentine pada dasarnya berlandaskan pada ritual kuno tentang ritual seksual yang menyimpang yaitu "Lupercalia" dan hari raya "Juno Februata".  Lupercalia biasanya dirayakan pada tanggal 15 Februari  (dikenal sebagai festival "Lisensi Seksual") diadakan oleh Romawi kuno untuk menghormati Lupercus, sang dewa kesuburan dan peternakan, pelindung ternak dan tanaman, pemburu "serigala" yang perkasa. Bangsa Romawi kuno percaya Lupercus akan melindungi mereka dan ternak dari Serigala.

Dengan Vestal Virgins, Luperci (imam laki-laki) melakukan ritual pemurnian dengan mengorbankan kambing dan anjing di dua Lupercal di Bukit Palatine, dimana di tempat ini mereka percaya bahwa sikembar Romulus dan Remus pendiri Roma telah terlindung dan dirawat oleh serigala betina.

Berpakaian cawat yang tebuat dari kulit kambing yang dikorbankan dan beroleskan darah kambing itu, Luperci akan berjalan mengelilingi Roma. Dia akan mencambuk wanita yang ditemui dengan Februa "kulit kambing yang dikorbankan" dengan kepercayaan wanita tersebut akan termurnikan dan akan mendapat kesuburan dan kemudahan saat melahirkan.

February berasal dari kata "Februa (sarana pemurnian)", dimana nama ini disucikan oleh orang Romawi kuno untuk JUNO FEBRUATA sang Dewi Febris (demam cinta), juga wanita dan pernikahan. Pada tanggal 14 Februari, Billet (potongan-potongan kecil kertas dimana diatasnya ada tulisan gadis remaja) dimasukkan dalam sebuah wadah. Para remaja pria kemudian akan memilih satu dari Billet itu secara acak. Nama pria dan wanita yang diambil dari hasil acak akan menjadi sepasang kekasih dan ikut dalam festival erotis yang dirayakan di seluruh Roma. Setelah festival mereka akan tetap menjadi pasangan sampai akhir tahun. Kebiasaan ini dilakukan di kekaisaran Roma selama berabad-abad