Ruhul Qudus, Ruhul Kudus - Roh Kudus "Pengertian dan Pemahaman"


Ini Bukuku

Kalimat diatas berarti ada dua buah obyek yaitu Aku dan Buku. Bukuku bermakna Buku milik aku, tetapi aku bukanlah Buku itu, demikian sebaliknya.


Menyempatkan diri berselancar sejenak di dunia blog (maklum masih repot) ketemu juga dengan sebuah blog yang mengupas mengenai Ruhul Kudus (Roh Kudus). Dan menurutku ini luar biasa, karena isi blog tersebut mentafsirkan Ayat Al-Quran secara Kristen. 

Berikut ini pokok isi artikel tersebut. 

Maka bila telah Kusempurnakan kejadiannya (Adam) dan Kutiupkan kepadanya ruh (ciptaan) Ku;maka hendaklah kamu tersungkur dengan sujud kepadanya [Shaad/38:72].
 
Ketika Adam as sudah kemasukan ruh yang dimaksud dalam ayat tersebut, para Malaikat pun sujud kepadanya.

Mengapa hanya karena Adam sudah kemasukan ruh tersebut, Adam menjadi pantas untuk mendapatkan sujud seolah dia adalahTuhan? Bukankah sebenarnya para Malaikat itu juga mempunyai ruh? Para Iblis, binatang dan lain lain juga mempunyai ruh? Lantas, kenapa mereka tidak mendapatkan sujud seperti halnya Adam?

Lebih dari itu, bukankah sujud itu hanya milik Allah semata? Namun mengapa kali ini kita tidak mendapatkan konsistensi dari sisi Tuhan sendiri? Selain Allah, tidak ada yang berhak untuk mendapatkan sujud. Itu jelas. Namun Adam?

Ketika Allah SWT berfirman dalam AlquranKutiupkan kepadanya ruh (ciptaan)Ku” sebenarnya kata dalam kurung “ciptaan” tidak boleh ada–sehingga  kalimat yang benar dan dikehendaki Allah SWT adalah

……………Kutiupkan kepadanya Ruh-Ku……”. 

Kutiupkan kepadanya Ruh-Ku”, adalah benar-benar berarti bahwa Ruh Allah-lah Yang masuk ke dalam tubuh Adam as. Bukan ruh lain yang diciptakan Allah untuk Adam. Ruh Allah Yang Ia masukkan ke dalam tubuh Adam itulah yang kemudian disebut dengan RUHUL QUDUS. Ringkasnya, adalah Ruh Allah Yang berhembus dalam tubuh Adam as. Karena dalam tubuh Adam berhembus Ruh Allah, maka dapat dikatakan, sampai pada level tertentu, Adam as adalah MULIA JUA ADANYA. Itulah sebabnya semua makhluk pantas untuk sujud kepada Adam as yang berhembus dalam dirinya Ruh Allah. Ya, Adam telah kemasukan Roh Qudus.

Inti dari beberapa paragraph diatas adalah ingin mengatakan bahwa Nabi Adam adalah bagian dari Tuhan (Tuhan yang ke sekian), sehingga pantas disembah sujud. Dengan dasar ini maka blog tersebut membenarkan bahwa Ruh yang ditiupkan ke dalam tubuh Yesus (Nabi Isa) adalah Tuhan juga, dengan kata lain Blog tersebut menyimpulkan bahwa menurut Al Quran Nabi Isa (Yesus) adalah Tuhan.

SOAL SUJUD KEPADA ADAM, UNTUK MENGETAHUI ISI ATAU MAKSUDNYA BISA ANDA BACA DISINI DENGAN BEGITU ANDA AKAN MENGERTI MENGAPA HARUS SUJUD KEPADA ADAM.

Sekarang sebelum kita memutuskan apakah Nabi Adam dan Yesus adalah Tuhan maka kita harus mengetahui dulu apa itu kualitas dari Tuhan. Nah untuk mengetahui kualitas dari Tuhan anda wajib membaca semua artikel DISINI. Kalau menurut anda artikel tersebut terlalu banyak untuk dibaca, baiklah baca yang DISINI saja (harapan saya baca semuanya biar tambah mengerti).

Nah sudahkah anda membacanya, sekarang mari kita sedikit bernostalgia dengan kejadian-kejadian yang telah Adam dan Yesus (Nabi Isa) lakukan.

Yang pertama adalah Nabi Adam, anda tentu masih ingat bukan saat Nabi Adam memakan buah Khuldi!, kalau anda lupa anda bisa membacanya lagi DISINI. Nah dari kejadian itu sudah bisa kita simpulkan bahwa Nabi Adam tidak memiliki kualitas sebagai Tuhan.

Yang kedua adalah Nabi Isa (Yesus), diceritakan di dalam Alkitab Bible bahwa Yesus tidak tahu kapan musim buah Ara (Baca DISINI), makan ikan goreng (Lukas 24:41-42). Tahukah anda jika anda makan sesuatu maka akan ada panggilan untuk ke belakang (buang air besar), jika tidak ada toilet maka anda harus buang air besar dikali atau semak-semak. Bahkan menurut Bible Yesus pernah berdosa (Baca DISINI). Nah dari sini kita juga tahu bahwa Yesus tidak memiliki kualitas sebagai Tuhan. 

Semua yang hidup memang memiliki Ruh. Ada yang saat lahir suci misalnya Bayi, Saat dewasa jadi penjahat (Ruh Kotor), kemudian tobat (jadi Ruh suci lagi). Seperti halnya Nabi Adam.

Ruhul Kudus dalam khasanah Islam memang disepakati bahwa itu adalah Malaikat Jibril, bahwa para nabi yang diperkuat dengan Ruh Kudus itu sebagai penguat bahwa mereka benar-benar utusan Allah yang selalu terjaga, yang membawa kabar yang benar dari Tuhan. Untuk lebih jelasnya maka silahkan dibaca lagi artikel mengenai Roh Kudus selanjutnya DISINI.