Dialog Tanya Jawab tentang Reinkarnasi

BACA DULU ARTIKEL INI KLIK DISINI

BERIKUT INI AKU POSTINGKAN DIALOG TENTANG REINKARNASI ANTARA AKU DENGAN TEMAN DUNIA MAYAKU YANG TIDAK JELAS AGAMANYA. YANG BERLATAR KUNING ADALAH TANGGAPANKU.


Sangat berbeda dengan teori waktu singkat yang Mas Wedul kemukakan. Dari awal kelahiran manusia saja sudah tampak ketidakadilan Alloh. Dia menciptakan manusia ada yang cantik, cakep, kaya, miskin, beruntung, dsb. Apakah Alloh menentukan semua itu sesukaNya???

begini mas, kalo semua manusia diciptakan kaya, tentu tidak ada tukang kebersihan, tidak ada pembantu dan sejenisnya. Hal ini diciptakan sebenarnya agar sesama manusia saling membutuhkan. itulah mengapa ada hukum bahwa yang tidak memikirkan orang miskin bagi yang mampu akan dikenai dosa. Cakep dan jelek itu hanya sementara mas, itu hanya tubuh cobaan, Allah hanya melihat ketakwaan seseorang. Seseorang yang dikasih kecakepan harusnya bersyukur dan memelihara kecakepannya, tapi yang terjadi malah banyak yang membugilkan diri di depan kamera. Dunia ini hanya permainan, bagi manusia yang megikuti aturan Allah balasannya surga dan kecakepan kekal. Kalo didunia diciptakan cakep tapi disalahgunakan, balasannya kengerian kekal di akhirat

Yang lebih tidak adilnya lagi adalah ttng sorga dan neraka abadi yang kekal. Manusia hidup di dunia ini tidak abadi. Jadi perbuatan (baik-jahat) yang dia lakukan pun terbatas (tidak kekal). Masa’ dia harus menerima hasil yang kekal di sorga & neraka. Tidak adil to!!!

dimana letak ketidak adilannya mas, itu malah bukti kemurahan Allah. Anda cuma disuruh berbuat baik selama hidup balasannya kehidupan kekal dan sebaliknya yang tidak berlaku baik balasannya kesengsaraan kekal. Kalo di dunia kekal untuk apa akhirat mas?. Dan ingat mas, kalo dunia kekal anda tentu tidak akan mati bukan. Banyak orang didunia ini sengsara, anda mau mereka sengsara selamanya didunia, akhirat (surga)adalah tempat pengakhiran kesengsaraan dunia

===>>Ilustrasi:
Saya melempar batu ke wajahnya Mas Wedul sebanyak 9 kali (TERBATAS). Kalau lemparnya ga terbatas nanti wajahnya Mas Wedul langsung bonyok.
Lantas Mas Wedul melapor kepada polisi dan saya pun dihukum di penjara yang abadi dan kekal yang penuh penderitaan yang tiada habisnya. Sereeemmmm….

nah itulah reinkarnasi, anda sekarang melempar saya 9 kali, dikehidupan lain bisa saja anda melempar saya 20 kali==>apa itu namanya gak nambah dosa, Lha kalo kamu gak sadar-sadar bisa2 anda melempar saya totalnya lebih besar dari 1 juta kali, kalo begitu keadilan bagi saya bagaimana????. 

Kenyataannya kok berbanding terbalik ya dengan teori yang anda kemukakan. Berarti Alloh salah perhitungan tuh.

Kalo anda di vonis dokter 1 tahun lagi meninggal pasti anda akan memanfaatkan sisa umur anda untuk berbuat baik. lha kalo anda malah berbuat jelek ya itu yang salah anda. dan sudah di firmankan Allah yang berbuat jahat akan menghuni neraka

Kalau hasilnya ga maksimal kan diberi kesempatan utk remidi oleh guru (kalau gurunya baik lho). Itulah reinkarnasi. Karena Tuhan Maha Pengampun dan Maha Baik, makanya Ia memberikan kesempatan bagi manusia utk ber-reinkarnasi.

Hampir semua manusia lebih banyak berbuat kejahatan daripada kebaikan. Kalau ga ada reinkarnasi, masa’ hampir semua penduduk bumi masuk neraka jahanam yang kekal itu.
Anda mau percaya atw nggak, ga ada ruginya bagi saya
Salam

Bukankah selama hidup ini anda selalu mendapat ujian hidup, dan anda selalu diberi kesempatan untuk memperbaiki hidup anda, berarti sama kan anda udah dikasih remedi, anda saja yang merasa waktunya kurang-kurang dan kurang. 

“anggap aja saya yang benar, tapi meski anda berinkarnasi 1 juta kali anda akan tetap menganggap saya salah”

Maksudnya apa, Mas ??? Saya ga ngerti.

begini, bagiku yang benar A bagimu yang benar B, dan anda keras kepala, meski anda ber reinkarnasi 1 juta kali tetap aja jawabannya B bagi anda

Justru hidup cuma sekali sebagai ketegasan dari Allah bahwa perselisihan kita akan ditentukan oleh Allah siapa yang benar

Eit….kok saya dibilang keras kepala. Emang jawaban anda benar??? Sombongnya dikau (niru2 gayanya Mas Wedul)!!!

oke deh biar adil kita sama2 keras kepala. anggap aja yang benar bukan A ato B tapi C. aku keras kepala bilang A dan dikau bilang B, nah bukankah meski inkarnasi 1 juta tahun tetep aja gak berubah wong yang bener C …hahaha

Kenapa saya tetap memilih jawaban B (maksudnya percaya reinkarnasi to)??? Itu karena jawaban tersebut yang logis menurut saya dan sesuai dengan ilmu pengetahuan tentunya.

sedang bagi aku tidak logis dan gak sesuai ilmu pengetahuan. coba bayangkan anggap aja anda inkarnasi jadi burung, lalu anda aku makan dan jadi tahi, bukankah berarti aku berdosa. kalo gitu manusia mau makan apa…hahaha, makan batu kali, tapi ntar dosa ding jika batunya hasil reinkarnasi kamu

Sikap Alloh yang hanya memberikan kesempatan sekali itu coba anda umpamakan dengan seorang guru. Guru menyuruh murid2nya utk mengerjakan tugas dalam waktu 1 jam, jika waktu habis, semuanya harus mengumpulkannya dan harus mendapatkan nilai lebih dari 80. Kalau tidak, murid tersebut akan dibunuh (misalkan).

anda kurang menulis, bahwa Guru yang baik adalah guru yang memberikan cara agar dalam 1 jam lulus ujian dan nilainya bagus, seperti halnya Allah yang Maha pemurah

Apakah Alloh tidak mengetahui kemampuan setiap manusia ??? Kenapa teori waktu singkat itu sangat bertentangan dengan siklus2 alam semesta yang Dia ciptakan ???

Allah tentu tahu kemampuan setiap manusia. Nah itulah mas, alam semesta ini ada jutaan tahun yang lalu, sedangkan manusia baru sekitar puluhan ribu tahun (menurut beberapa pendapat). Kalau ada reinkarnasi, tentu manusia ada jutaan tahun lalu. 

Dan satu lagi yang perlu diperhatikan, jika manusia itu bereinkarnasi berarti secara jumlah penduduk harus stagnan, ya kalau ada kurangnya gak begitu besar, tapi lihat dari jaman manusia pertama sampai sekarang jumlah penduduk itu hampir tidak stagnan.

Manusia pertama ADAM & HAWA, lalu mereka menghasilkan keturunan, menurutmu keturunan mereka hasil reinkarnasi dari sapa mas????

Waktu hidup manusia jangan disamakan dengan waktu alam semesta ini mas, Kalau manusia hidup selama waktu alam semesta mau bangun rumah dimana mas, lha wong manusia sudah berjubel, terus makannya dari mana wong buminya udah habis dimakan

Buat Mas Wedul yang dengan mudah mengatakan waktu singkat merupakan suatu bentuk ketegasan, anggaplah anda seorang murid SMA. Anda diminta utk mengerjakan soal ujian 4 mapel standar Internasional dalam waktu 1 jam dan harus mendapatkan nilai rata2 diatas 80. Dan kemampuan anda disamakan dengan orang2 Barat. Mudahkan bagi anda melakukan semua itu???

nah itu dia, soal yang diberikan ALLAH jauh lebih mudah dari soal hitung-menghitung FISIKA. anda cuma disuruh beriman dan takwa

Kalau Mas Wedul ga mau nambah dosa, khan udah dibilang jangan berbuat dosa. Kalau anda masih ingin menikmati hidup di bumi ini silakan berbuat dosa. Jika anda ingin terlepas dari lingkaran reinkarnasi dan mencapai Kesadaran Tertinggi, Kebahagiaan Murni, dan Kedamaian Sejati, silakan utk berbuat baik. Apa yang kamu inginkan, itulah yang Tuhan beri. Adil to…!!!

berarti bumi semakin banyak penduduknya karena semakin banyak yang dosa, analoginya :

Tahun 1 jumlah penduduk =10 orang
selama rentang 60 tahun dari 10 orang itu mempunyai anak 50,pertanyaannya 50 anak itu hasil reinkarnasi siapa (siapa yang dosa)???
Orang2 yang tahu maksud dan tujuan reinkarnasi pasti sadar dan selalu berusaha utk memperbaiki sikapnya.

kalau begitu ngapain banyak orang takut mati?. lalu kira2 sekarang Hitler jadi siapa?

Apa yg salah dengan komentar saya sebelumnya. Intinya Alloh memberikan waktu singkat agar manusia berbuat baik. Tapi kenyataannya, berbanding terbalik bukan. Itu karena manusia dengan mudahnya melakukan dosa, menghapus dosa (bertobat), dan menghasilkan pahala (bahkan berlipat-lipat).

ya kan udah ada rambu-rambunya mas, DILARANG MENGGONGGONG tapi anda MENGGONGGONG, kan udah jelas salah mas. Nah anda dikasih kesempatan lagi agar tidak menggonggong tapi lagi2 anda menggonggong, jadi meski anda bereinkarnasi 1 juta kali pada akhiranya anda akan menggonggong

Kalau anda pingin menggonggong silakan. Kalau saya sih berusaha utk menguranginya. Kalau terlalu banyak menggonggong, nanti saya lahir jadi gukguk

nah itu dia, seharusnya anda ini sekarang jadi guk-guk.

Anggap aja anda udah bereinkarnasi 100 kali, berarti kan anda terus berdosa kan, karena berulang-ulang reinkarnasi. Tak mungkin wajah anda dulunya guk-guk terus sekarang jadi anda. anda sering reinkarnasi berarti anda semakin berdosa. so kalo wajah anda seperti sekarang, dulunya kayak apa ya, apa dulunya wajahmu seganteng dewa…..hahaha, penurunan kualitas ternyata 

Orang yang sadar akan tujuan hidupnya, tidak perlu divonis-vonis segala (mirip anak2 yang harus ditakut-takuti biar mau menuruti perintah ortu ===>> inilah orang Islam). Berapa pun waktu yang diberikan, jika dia sadar akan kewajibannya, dia pasti memanfaatkan waktu tersebut sebaik mungkin. Itulah kedewasaan.

orang yang sifatnya merusak, dan susah dinasehati maka akan membuat kerusakan yang lebih besar, dan kematian merupakan penghentian itu. Anda tahu kan banyak orang sekarang berbuat kejahatan, anggap aja orang itu udah bereinkarnasi 10 kali, tapi tetap aja jahat bahkan lebih gede jahatnya

Tuhan Yang Murah Hati (menurut saya) akan selalu memberikan kesempatan yang tiada batasnya kepada manusia utk memperbaiki sikapnya. Yang menjadi masalah, bagaimana manusia tersebut menggunakan waktunya. Jika dia memiliki kesadaran, dia pasti akan menggunakan waktu sebaik-baiknya tanpa perlu divonis segala seperti anak2. Itu membuktikan bahwa ajaran Timur mengajarkan manusia utk menjadi dewasa.

sekarang jawab deh mas pertanyaan saya, menurut mas HITLER itu sebelum lahir (di kehidupam sebelumnya) jahatnya lebih gede atau lebih kecil???

Kalau masalah waktu kurang kurang…. sih memang sudah sifat semua manusia, Mas. Dan saya yakin anda pun pasti pernah merasakannya. Jadi sebelum mengatakan hal tersebut, katakanlah pada diri anda sendiri.

makanya Allah tahu itu sifat manusia, meski dikasih reinkarnasi 1 juta kali kalau wataknya memang jahat ya jahat, dan selalu meminta waktu buat sadar, tapi ya gitu selalu jahat terus, dan menggunakan alasan reinkarnasi untuk menambah kejahatannya.

Ada orang bilang: Ah mabuk terus ah, ah zina ah kan besuk ada reinkarnasi, jadi bisa mabuk terus, zina terus

Guru yang saya maksud adalah guru yang memiliki tipikal mirip dgn Alloh ===> suka memberikan waktu yang singkat dgn sistem remidinya yang sangat aneh.

ya itu mas, kan anda sendiri yang selalu merasa kurang waktunya. seperti halnya anda selalu merasa kurang puas terhadap sesuatu. boleh dibilang anda itu HYPER….

Alam semesta udah ada milyaran tahun yang lalu kalee…!!! Manusia baru ada sekitar puluhan ribu tahun??? Sepertinya teori itu mulai terbantahkan dengan banyaknya penemuan2 terbaru. Mas Wedul bisa cari ama mbah google ttng Perang Nuklir pra-sejarah ===> Atlantis, Lemuria, an Dinasti Rama. Kalau tidak salah terjadi tahun 10.000-15.000 SM, Ada juga ttng jembatan Adam di India-Sri Lanka yang umurnya 1.000.000-2.000.000 SM, dan masih buanyak lagi…

soal itu gak masalah, yang menjadi masalah, jika umat manusia bertambah dan ada reinkarnasi seharusnya bumi ini udah penuh. anda tahu kan jaman DINOSAURUS yang umurnya ratusan juta tahun yang lalu, menurut anda dinosaurus hasil reinkarnasi dari apa. Lalu jika dinosaurus bereinkarnasi sampai sekarang bukankah harusnya dunia udah penuh dengan makhluk hidup?.


Tuhan mencipta dapat dianalogikan seperti orang yang sedang bernapas ===> mengambil napas sampai batas tertentu, kemudian dihembuskan kembali, dan begitu seterusnya (seperti siklus). Pada awalnya jumlah manusia sedikit, kemudian semakin banyak sampai batas tertentu, setelah itu akan menyusut kembali. Tuhan akan terus menciptakan jiwa2 yang baru sampai batas tertentu, kemudian segala alam semesta dan isinya ditarik kembali olehNya secara pelan2.

walah mas-mas, manusia bernafas itu relatif stagnan antara yang diambil dan yang dikeluarkan, kalo manusia?. jumlah manusia pada jaman Mesir Kuno dan jaman sekarang tentu perbedaaannya sangat jauh mas 

Kenapa jumlah manusia tidak stagnan??? Itu karena napas Tuhan pada saat dihembuskan belum mencapai batas maksimal. Jadi, jiwa2 baru akan terus tercipta sampai batas tertentu sebelum semuanya ditarik kembali. Begitu lho Mas Wedul!!!

ya sama aja, saat dihembuskan belum pada batas maksimal, bukankah pada saat dihirup juga ada batas belum maksimal. so , seharusnya antara dihembuskan dan dihirup sebanding 

Begini lho….. Segala sesuatu yang terjadi di alam membentuk suatu siklus baik dari yang terkecil (saat bernapas) hingga ke yang terbesar (penciptaan & peleburan utk proses penciptaan selanjutnya oleh Tuhan). Alam semesta dapat mengatur keadaannya agar slalu seimbang. Misal : Banyaknya manusia yang lahir diimbangi dengan bencana alam; pemanasan global diimbangi dengan semakin banyaknya fitoplankton (akibat mencairnya es di kutub), dominasi dinosaurus pada jamannya diimbangi dengan kepunahan massal ===> hanya menyisakan beberapa makhluk hidup saja. Mungkin jika jumlah manusia sudah mencapai batas maksimal, maka akan terjadi suatu peleburan besar yang hanya menyisakan sejumlah orang saja.

hahaha…jumlah manusia cenderung membengkak, sedangkan yang mati meski kadang gede tetapi relatih kecil jika dibandingkan kelahiran kembali. boleh aku katakan, Tuhanmu bernafasnya tersengal-sengal kayak mau koit alias mau mati..hahaha (Tuhanmu kurang sehat)

Kalau masalah makanan dan membangun rumah sih alam semesta sudah menyediakannya ===> bioteknologi utk menghasilkan makanan yang berlipat ganda, manusia bisa mencari tempat tinggal di suatu planet baru, dsb. Kalau ingin agar bumi ini tetap lestari, janganlah rakus ===> punya anak banyak, menghambur-hamburkan makanan, dsb. Orang bijak bilang ” Bumi cukup utk menghidupi milyaran orang yang tidak rakus, tetapi tidak cukup utk menghidupi 1 orang rakus “. Kalau manusia masih tetap rakus seperti sekarang, mungkin hukum alam akan berjalan ===> bencana besar

teknologi pangan masih kurang mendukung mas, wah gagal dong reinkarnasinya, lha disatu sisi manusia membengkak tapi disisi lain makanan menipis, banyak kelaparan karena lahan subur habis…jadi hukum reinkarnasi gagal

Kalau orang Islam sih mungkin memang takut mati. Kalau orang yang percaya penuh akan reinkarnasi, dia tentu tidak akan takut akan namanya kematian karena kematian bukan akhir dari segalanya (masih ada kehidupan selanjutnya). Hitler dari sikapnya yang mirip binatang mungkin akan menjadi binatang, soalnya itu yang dia minta.

memang benar orang yang tahu kehidupan setelahnya tak akan takut mati (yakin masuk surga). cuman kalo gak takutnya karena ada reinkarnasi kan aneh. Kalo bereinkarnasi kan artinya berdosa, lha kok malah seneng nanti jadi ULAT POHON,…hahaha. 

menurutku HITLER akan jadi cacing pita dalam perutmu,…hahaha, emang enak 

Kalau kita yang harus membunuhnya, itu sih jangan. Menasehati saja sudah cukup bagi saya. Hukum alam sudah mengaturnya dengan baik, mungkin orang2 seperti itu akan terkena bencana atau kecelakaan.

dalam hidup ini selalu ada yang jahat dan baik, bukankah seharusnya semakin lama jumlah manusia seharusnya semakin sedikit????. Analoginya begini :


Ada 100 orang ujian, tahun pertama lulus 20 orang, tahun kedua lulus 30 orang berarti sisa 50. Tapi kok malah jumlahnya jadi 1000 ya…???

Mungkin perbedaan antara perbuatan baik dan jahat tidak berbeda jauh, soalnya dia terlahir jadi manusia. Tapi, karena sifatnya yang kejam, mungkin sekarang dia terlahir sebagai hewan.

ini bukan jawaban yang gue minta mas, pertanyaan saya. HITLER dalam kehidupan sebelumnya lebih jahat atau tidak jahat???

Cape deh jelasinnya. Khan udah dibilang, kalau seseorang ingin reinkarnasi selanjutnya menjadi lebih baik, maka perbanyaklah kebaikan. Demikian juga sebaliknya.

aneh dah, ngapain reinkarnasi lagi kalo udah baik, katanya reinkarnasi buat yang dosa..gimana sih

Kalau dia pingin menjadi binatang yang hidupnya cuma makan, minum, tidur, seks ; silakan berbuat kejahatan sebanyak-banyaknya.

hahaha, bukankah semakin banyak manusia berarti pada suka jadi binatang…so banyak yang jahat dong. dan ini karena anda cuma menasehati aja sampai berbusa…hahaha

Binatang membutuhkan waktu yang sangat lama utk terlahir kembali menjadi manusia. Mungkin binatang harus bereinkarnasi beratus-ratus kali agar dapat terlahir menjadi manusia. Sedangkan manusia yang diberikan akal dan pikiran oleh Tuhan, tentu akan lebih mudah dalam mencapai moksha. Jadi, anda keliru jika mengatakan bahwa dengan reinkarnasi, maka seseorang akan menggunakan alasan reinkarnasi utk menambah kejahatannya. Justru akan membuat seseorang utk berbuat baik lebih banyak agar tidak terlahir menjadi binatang.

hahaha..anda ini aneh, ada manusia reinkarnasi jadi binatang, ada binatang reinkarnasi jadi manusia, lalu apa perbedaannya antara manusia dan binatang…hahahaha

ada manusia makan binatang….nanti kalau binatang reinkarnasi jadi manusia mereka juga makan binatang….hahaha…hancur dah


Soal Lemuria, Atlantis,dll (jika memang benar ada) lalu apa pengaruhnya?. Coba perhatikan ayat AQ ini :

Dan berapa banyakkah umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka (yang telah dibinasakan itu) telah pernah menjajah di beberapa negeri. Adakah (mereka) mendapat tempat lari (dari kebinasaan)?.(QS Qaf 36).

Dan berapa banyak telah Kami binasakan umat-umat sebelum mereka. Adakah kamu melihat seorangpun dari mereka atau kamu dengar suara mereka yang samar-samar ? (QS Maryam 98)

QS.Al Hijr 15 : 4
Dan Kami tiada membinasakan sesuatu negeripun, melainkan ada baginya ketentuan masa yang telah ditetapkan.

Yup…. akan saya jelaskan. Di dalam agama Timur dikenal ajaran vegetarian dan ahimsa. Kita sebaiknya jangan membunuh hewan utk kepuasan duniawi (kenyang, senang2, dsb) karena dengan membunuhnya, maka kita telah memperlambat/menghambati perjalanan reinkarnasi hewan tsb. Kita dianjurkan utk memakan biji-bijian atw sayuran, karena tumbuh-tumbuhan walaupun daun dan buahnya dipotong, tumbuhan tersebut tidak akan mati. Lain halnya dengan burung, kalau pahanya kita potong, cepat atw lambat si burung itu akan mati.

bagaimana dengan binatang. mau reinkarnasi jadi apa kira2 SINGA itu, mana ada hewan carnivora makan sayur…hahaha…anda itu super aneh.

Penelitian juga membuktikan bahwa dengan pola hidup vegetarian, maka kesehatan seseorang semakin baik, tidak mudah lelah, tidak mudah emosi, dan panjang umurnya. Alat2 pencernaan manusia juga lebih mudah dalam mencerna sayuran daripada daging. Sayuran dan biji-bijian dapat memenuhi semua kebutuhan gizi manusia (karbohidrat, protein dan lemak nabati, vitamin, dsb), sedangkan daging hanya dapat memenuhi kebutuhan protein dan lemak hewani. Dan pastinya masih banyak lagi keunggulan pola hidup vegetarian.

mas bukankah kalau begitu anda dan binatang itu sederajat, bagaimana jika anda kawin dengan kucing betina saya 

Kita hanya boleh membunuh hewan jika nyawa kita terancam (diserang harimau dan ga bisa lari kemana-mana), utk korban suci, jika tidak ada tumbuhan yang bisa dimakan, dsb. Yang penting kita tidak membunuhnya utk kepuasan duniawi.

wah dosa dong kalo begitu, bukankah anda sendiri yang menentang pembunuhan atas kejahatan? (lebih baik menasehati)

Manusia diberikan banyak kesempatan oleh Tuhan. Kalau di pingin hidup di dunia yang penuh dgn kebaikan dan keburukan, itu sih terserah dia. Kalau saya sih pinginnya bersatu kembali dengan Tuhan ===> Kesadaran Tertinggi, Kedamaian dan Kebahagiaan Sejati. Manusia diberikan kebebasan dalam menentukan jalan hidupnya dan siap menanggung resikonya. Kalau anda ingin hidup berlama-lama di dunia yang penuh penderitaan ini, maka perbuatlah kejahatan. Demikian sebaliknya.

wah kalau aku pengen lekas menikmati surga akhirat, daripada reinkarnasi khan bosen ketemu kamu terus. Sekarang aku tanya sama kamu, kamu udah mencapai moksa belum???.Pasti belum kan, wah reinkarnasi lagi dong. Mending kamu masuk Islam aja, gak perlu mencapai moksa, karena surga itu bertingkat sesuai amal perbuatan

Saya merasa kurang waktunya dan kurang puas dengan sesuatu??? Wajarlah Mas, namanya juga manusia. Tapi saya selalu berusaha utk lebih banyak berbuat baik agar reinkarnasi selanjutnya menjadi baik pula (kalo bisa sih pingin mencapai moksha). Saya tidak ingin berlama-lama hidup di dunia yang penuh dengan penderitaan ini. Lebih baik hidup abadi bersama Tuhan dimana tidak ada lagi penderitaan, tetapi penuh dengan kebahagiaan dan kedamaian (bukan kenikmatan lho…!!!)

Ya itulah manusia, selama kamu merasa kurang waktu ya tak jamin kamu gak bakalan bisa mencapai moksa, bisa-bisa kamu ntar jadi cacing dalam tubuh kucing hahaha

Orang stress sih mana ngerti ttng menghirup-menghembuskan napas. Coba anda menghirup napas. Apakah anda langsung menghirup semua udara sekali sedot??? Tentu tidak. Orang menghirup napas secara pelan-pelan. Udara masuk sedikit demi sedikit sampai kapasitas udara paru2 maksimal. Demikian pula saat menghembuskan napas. Kalo masih ga ngerti, nih saya punya analogi lain yang lebih mudah dipahami.

Ketika anda meniup balon, tentu udara yang anda tiupkan sedikit demi sedikit sampai kapasitas udara yang dapat ditampung balon maksimal. Kemudian saat anda ingin mengempiskan balon tersebut, udara yang anda sedot lagi tentunya sedikit demi sedikit. Xixixi….. masa cara bernapas yang benar saja ga tau. Mas Wedus kalo bernapas kaya’ banteng marah ya….

Hahaha..yang stress ya kamu, analoginya saat udara dihembuskan berarti manusia reinkarnasi, saat udara dihirup berarti manusia mencapai moksa dan gak reinkarnasi. Nah lihatlah jumlah manusia yang lahir lebih gede daripada yang mati, manusia yang lahir terus membengkak, yang tadinya jumlahnya jutaan jadi miyaran. Nah bukankah berarti tidak ada persesuaian antara yang dihirup sama dihembuskan, alias Tuhanmu bernafasnya gak teratur,…emang lagi dikejar setan ya..huahaha


Tentang dinosaurus yang anda tanyakan, nih penjelasannya:
100 dino + 10 mamalia awal ===>> dino punah menyisakan beberapa (komodo an buaya) ===>> mamalia semakin berkuasa dan bertambah jumlahnya (dino ber-reinkarnasi menjadi mamalia) ===>> 100 mamalia + 10 buaya an komodo ===>> dst. {ini namanya siklus (lahir—punah—lahir—-punah—dst)}

sekarang aku tanya aja deh, Tuhanmu menciptakan makluk hidup ini sudah ditentukan jumlahnya atau belum?. biar gak bingung begini : anggap aja gedung bioskop itu bumi, nah apakah yang ngisi gedung bioskop itu udah ditentukan jumlahnya 100%, atau yang ngisi gedung bioskop ditentukan berdasarkan yang beli tiket???

anggap bahwa 100 % yang ngisi gedung bioskop itu cuma gonta ganti status selama reinkarnasi, jadi jika ada yang lahir berarti berasal dari 100 % itu. Misalnya begini, yang ngisi 1000 orang, di tahun yang lain dari 1000 orang mati 100, lalu yang mati 100 dilahirkan lagi di lain waktu. jadi tambah atau kurangnya manusia tidak keluar dari jumlah awal 1000.

jadi jika pada awal mula manusia jumlahnya 1000, bagaimana mungkin sekaang menjadi 1 juta, seharusnya sekarang menjadi 10. kalo anda tidak setuju jumlah awal manusia cuma 2 yaitu adam dan hawa berarti anda harus setuju jumlah awal manusia jutaan,===>jelas tidak benar berdasarkan data statistik. Jika seluruh manusia menghentikan populasi (tak ada kelahiran karena semua makhluk hidup dibuat mandul), bukankah tidak ada reinkarnasi???.

Tapi jika yang ngisi bioskop berdaraskan tiket, berarti manusia lahir bukan karena reinkarnasi tapi karena bersetubuh dan Tuhan memberi nyawa buat hidup, bayi yang lahir murni lahir suci tanpa dosa dan bukan makhluk jaman dulu…hahaha
Dino itu reinkarnasi dari siapa??? Dari makhluk hidup lainnya dong.
Dunia ini sekarang memang sudah penuh dengan makhluk hidup, Mas (mamalia, reptil, virus, bakteri, dsb). Penuh khan!!! Kalau makhluk hidup di dunia ini udah mencapai batasnya, mungkin akan terjadi kembali kepunahan massal (seperti dino).

wah kalo udah mencapai batasnya kok punah, lha buat apa reinkarnasi, katamu selalu dikasih waktu sampai mencapai moksa, lha kalo jumlah penduduk mencapai batas bukankah banyak yang dosa, lha kok malah punah…hahaha…doktrin sesat

Tentang jaman Mesir bla bla bla…., nih penjelasannya:
Seseorang meniup balon diumpamakan pada saat Tuhan memulai penciptaan. Anggap ada 10 udara dalam paru2 kita. Udara itu dikeluarkan sedikit2 sampai semuanya (ke-10 udara itu) masuk ke dalam balon ===>> kapasitas maksimal balon. Ketika si peniup menyedot kembali 10 udara dalam balon tersebut, udara itu masuk sedikit2 pula. Demikian seterusnya.

yang terjadi banyak manusia mati & lahir diantara yang hidup, nah konsep meniup balon seharusnya manusia hidup semuanya dulu sekaligus (10) dan mati semuanya sekaligus (10). Kecuali saat meniup balon Tuhanmu tersedak-sedak..alias batuk…hahaha

Jadi pada jaman Mesir Kuno, mungkin udara yang ditiup (masuk ke balon) baru 2 udara. Sisa 8 udaranya masih diparu2. Sedangkan jaman sekarang, mungkin sudah mendekati batas maksimal balon. Makanya makhluk hidup itu jumlahnya dari sedikit menjadi banyak dan banyak kembali menjadi sedikit, begitu sterusnya. Jadi, yang bernapas tersengal-sengal itu anda Mas Wedul. Hahaha….

hahaha…dulu manusia jumlah 10, udah keluar 2 dan tinggal 8. Anda tentu gak mikir berapa banyak kematian didalamnya, masak jumlahnya gak ada penyusutan tetep 10 di akhir. Kalo ada yang udah mencapai moksa berarti balonnya gak bisa penuh mas, soalnya jumlah akhir gak nyampai 10

Apanya yang gagal??? Reinkarnasi, hukum alam, dan karma jangan dipisahkan karena semuanya itu saling berhubungan. Ketika jumlah manusia telah melampaui batasnya, maka hukum alamlah yang bekerja ===>> kelaparan. Itu utk menyeimbangkan kembali alam semesta ini, Mas Wedul.

ya tetep aja manusia ketika lahir kembali mendapati alam udah rusak, sehingga mereka saling berebut makanan dan saling bunuh, begitu seterusnya…lalu bagaimana fungsi reinkarnasi, bukankah gak akan selesai-selesai (gak bisa mencapai moksa),. ..kacian deh

Dengan adanya reinkarnasi, justru saya ga takut mati, karena kalau perbuatan baik saya banyak, dikelahiran selanjutnya nanti pasti enak (saya dpt menentukan bagaimana kelahiran saya selanjutnya). Sedangkan jika saya memiliki dosa yang besar, malahan lebih enak reinkarnasi daripada hidup di neraka abadi. Dengan reinkarnasi, saya dapat memperbaiki perbuatan2 saya sebelumnya sehingga pada akhirnya dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Sedangkan jika hidup di neraka abadi, sudah disiksa, sengsara selamanya, ga dapet ampun, dan ga bisa remidi. Ngeri ah…..!!!

hahaha…mikirmu ngaco, kamu reinkarnasi jelas dosamu yang lebih banyak nda, mana ada reinkarnasi karena amal baiknya lebih banyak, kalo amal baiknya lebih banyak buat apa reinkarnasi…hahaha, streesss ya kamu. 

sekali lagi, kamu reinkarnasi pasti karena dosanya lebih banyak, lha berarti kamu ada penurunan kualitas, yang tadinya kamu sebagai manusia Darwin, besuk jadi ULAT POHON. nah masak mau jadi ULAT POHON malah seneng…hahaha Dasar agama timur emang gila

Orang bereinkarnasi adalah orang2 yang memang berdosa. Jika dosanya lebih sedikit, maka reinkarnasinya akan lebih baik, dan sebaliknya. Jadi, orang berreinkarnasi belum tentu mengalami penuruna kualitas.

hahaha…mas katamu manusia udah ada jutaan tahun yang lalu, kira2 kamu udah bereinkarnasi berapa juta mas…hahaha berarti kualitas kamu menurun karena udah reinkarnasi jutaan kali, hidup besuk pasti kamu jadi guk-guk

Wah……saya harus ngitung dulu seberapa banyak kebahagiaan dan penderitaan yang dia alami semasa hidupnya dikurangi kebaikan dan keburukan yang dia perbuat semasa hidupnya. Cape deh ngitungnya!!! Kalau kebahagiaannya lebih banyak, berarti dulu dia cukup baik; demikian sebaliknya.

HAAHAAHAA..cuman suruh jawab HITLER dikehidupan sebelumnya lebih baik atau lebih jahat kok njawabnya muter-muter,…nih tak bantu ya : A= Lebih baik B=lebih jahat. Nah jawab aja A atau B. gak usah ngitung2 dulu, kamu ntar bisa stress

Perbedaannya adalah kalau manusia memiliki akal dan pikiran, sedangkan hewan tidak. Masa ga tau???
Yang dimakan khan tubuh kasarnya (jasmani), bukan tubuh rohaninya (jiwa). Jadi, apanya yang hancur???

hahaha…kamu itu jan ngelesnya. Gini lho hewan reinkarnasi jadi manusia, lalu manusia makan hewan, atau hewan makan hewan….so reinkarnasi itu gak jalan bung. Kamu bilang yang dimakan tubuh kasar, tapi kan yang menikmati juga tubuh halusmu..hahaha. Katanya gak boleh makan yang bernyawa???

Manusia ber-reinkarnasi menjadi singa karena di kehidupan sebelumnya dia memiliki sifat yg mirip dgn singa ===>> suka makan daging, suka beradu fisik (berkelahi), dsb. Oleh karena itu, alam material memberikannya hadiah tubuh singa karena tipe itu paling cocok dan memungkinkan bagi dia guna menikmati kepuasan indera2 pilihannya. Ber-reinkarnasi menjadi seekor binatang sangat tidak enak, sebab dia membutuhkan waktu yg sangat lama utk kembali terlahir sebagai manusia. Dan manusia lebih mudah dalam mencapai moksha daripada hewan karena manusia diberikan kelebihan yaitu pikiran dan akal budi. Makanya, supaya nggak lahir sebagai hewan janganlah bertingkah laku seperti hewan.

kamu kok gak nangkep pertanyaanmu ya,…Kan kamu sendiri yang bilang dilarang memakan makhluk hidup. Nah bukankah singa itu Carnivora…mana ada SINGA makan sayur…hihihi. Terus kira2 singa mau Reinkarnasi jadi apa?. kan dosanya buanyaak karena makan daging terusss,.. pasti nanti bereinkarnasi menjadi makhluk yang lebih seram melebihi singa…begitu seterusnya. lha kan konsep reinkarnasi itu malah menjadikan sesuatu lebih mengerikan 


Lho…..kok jawabannya ga nyambung dgn tulisan saya yg anda komentari. Aneh…!!!

LHO gimana sih, katamu dilarang membunuh binatang, terus kamu mengatakan boleh membunuh binatang kalo terpaksa karena gak ada sayuran yang dimakan. Lha sekarang kalo kamu dikerubuti nyamuk malaria apa ya kamu cuma duduk manis sambil merem melek….hihihi

Saya jawabnya pake cerita aja, biar keren…
Penjual : Ayo….ayo…..sapa mau beli, kaos merek “I” murah meriah. Tinggal pake kaos merek “I” maka anda akan masuk sorga akhirat.
Pembeli : Mau…mau…. Berapa Mas harganya???
Penjual : Cuman Rp. 1000 rupiah per kaos. Murah khan!!! Dapet sorga lagi…….
Pembeli : Mas ada jaminan masuk sorganya nggak??? Tau2 setelah saya beli barangnya, saya ga dapet sorga.
Penjual : Hehehe….. anu…..emm……gimana ya??? Itu ga usah dipikirkan, yang penting kaosnya berkualitas.
Pembeli : Coba saya pakai kaosnya. BREK…!!! Wah kok sobek Mas. Barangnya murahan nih. Jangan2 janji sorganya juga palsu.
Penjual : Nggak kok Mas. Pasti deh dapet sorga. Daripada kaos merek lain, kan ga ada sorganya.
Pembeli : Mas khan lagi pake kaos merek “I” itu. Udah dapet sorganya belom???
Penjual : Emmmm……mungkin dapetnya besok.
Esok harinya……..
Pembeli : Udah dapet sorganya???
Penjual : Mungkin seminggu lagi atau setahun lagi atau se-abad lagi atau…….atau…….atau……..
Pembeli : Wah…..kok atau….atau terus. Kapan dapetnya???
Penjual : Kalau saya udah mati kalee…
50 tahun kemudian, pembeli mengunjungi makam si penjual.
Pembeli : Mas, gimana sorganya??? Udah dapet???
Roh si penjual : Hehehe….belom. Lagi nunggu di alam kubur. Katanya akan ada pengadilan besar sebelum masuk sorga.
Pembeli : Kapan pengadilannya???
Roh si penjual : Emmm……anu…..anu…….saya ga tau. Mungkin besok, 2 hari lagi, setahun lagi, 10 tahun lagi, atau…….
Pembeli : Wah, bosen dengar jawabannya Mas. Emang ga ada kata lain selain atau……
.
.
.
Hihihi…..smoga ngerti maksudnya.

lha ceritanya malah mirip reinkarnasi gitu, surganya besuk-besuk terus (gak selesai). Hihihi ceritanya mbok gini (di negara yang anti KKN):
GURU RENANG : berlatih yang bener biar bisa berenang soalnya mau ada banjir besar, yang bisa berenang bisa menyebrangi sungai menuju pondok surga. yang gak bisa akan hanyut ke jurang neraka yang dalam (gak bisa naik lagi dengan teknologi apapun)
MURID : Pak bagaimana jika gak bisa renang?.
GURU RENANG : Yang bisa renang harus menolong yang gak bisa renang
MURID : Kalau mereka gak mau?.
GURU RENANG : Yang gak mau gak akan diterima ama pemilik Pondok Surga

Begini lho Mas Wedul. Ketika Tuhan menghembuskan napas maka alam semesta tercipta, ketika Ia menghirupnya kembali maka alam semesta dilebur. Saat menghembus dan menghirup kembali, udara keluar/masuk dari sedikit sampai semuanya terhembus/terhirup kembali. Bisa dianalogikan seperti gunung (segitiga) ===>> dari satu titik (sedikit) terus naik ke titik diatasnya (jumlah maksimal) kemudian turun kembali ke titik dibawahnya (sedikit). Mungkin sekarang ini Tuhan masih menghembuskan napasnya, makanya jumlah kelahiran lebih banyak daripada kematiannya. Ketika jumlah manusia di bumi ini sudah maksimal, maka akan terjadi peleburan kembali ===>> secara perlahan-lahan sampai jumlah manusianya sedikit kembali.

Manusia dalam kondisi stabil jumlah yang dihirup ama dihembuskan itu kuantisasnya sama. logikanya kan seperti mengisi air di ember. Ada 2 ember 1 kosong 1 isi penuh. Saat ember yang penuh dituangkan ke yang kosong maka isinya pindah, dan seterusnya ketika dibalik. cuman kan secara kuantitas isinya sama. Nah dalam reinkarnasi ketika sudah ada yang mencapai moksa..berarti jumlah yang dihirup semakin sedikit, anda tahu kan jika manusia menghirup udara semakin sedikit bisa mati!. Yang terjadi adalah jumlah manusia semakin membengkak….nah bukankah berarti secara kuantitas itu tidak sama. Dalam artian anda menetapkan satuan awal yang salah!. dan anda melupakan kostanta waktu juga. Bukankah menghirup itu setelah selesai menghembus, bukankah menuang ke ember kosong itu jika ember satunya udah penuh!.

hihihi…bisakah kamu meniup balon sebelum selesai menghembus langsung kamu hirup..kan gak manusiawi

Yup……jumlah makhluk hidup di bumi ini sudah ditentukan. Anggaplah Tuhan sudah menentukan jumlahnya 1000 orang seperti kata anda. Tapi Ia menciptakan mereka sedikit2 (anggaplah awal penciptaan, Ia menciptakan 10 manusia). Kemudian dari 10 orang tersebut lahirlah manusia lainnya sampai jumlah mereka 1000 orang (maksimal). Pada saat proses peleburan pun demikian. Mereka semua berkurang sedikit demi sedikit yang pada akhirnya semua makhluk hidup dan alam semesta akan kembali kepadaNya sebelum proses penciptaan berikutnya akan dimulai kembali. ===>> manusia dan hewan berkurang mungkin karena sudah pada moksha. YANG INI MENJELASKAN SIKLUS YANG TERBESAR (PROSES PENCIPTAAN – PELEBURAN ALAM SEMESTA)

secara ilmiah tak ada indikasi manusia pada akhirnya akan berjumlah seperti awalnya. Misalkan jumlah awal penciptaan 1000, kapan habisnya, bukankah sebelum mencapai 1000 sudah banyak yang mati, baca komen sebelumnya

Jiwa (roh) makhluk hidup yg punah akan ber-reinkarnasi pada makhluk hidup yg masih bertahan, Mas. Misalnya zaman dulu ada makhluk berpikir species A dan bertambah sangat banyak, kemudian mereka semua punah utk mengembalikan keseimbangan di bumi. Setelah mereka punah, maka akan tercipta species2 baru lainnya, misalkan species B. Begitu seterusnya. YANG INI MENJELASKAN SALAH SATU SIKLUS KECIL KEHIDUPAN DI BUMI (PENCIPTAAN-KEPUNAHAN BERBAGAI SPECIES)

berarti Tuhanmu itu gak maha kasih ya,..lha belum dikasih kesempatan mencapai moksa kok udah dipunahkan, kan orang2 kayak kamu yang perlu memperbaiki diri jadi gak berhasil mencapai moksa…hihihi

Hewan itu ga punya pikiran dan akal budi. Jadi mereka tidak tahu mana perbuatan yg baik dan buruk.

bagi yang bereinkarnasi jadi Singa, bukankah tidak akan pernah mencapai moksa karena pasti akan melakukan yang lebih mengerikan…hihihi

Tujuan mereka adalah makan, minum, dan seks (seperti sorganya Mas Dalmatian). Manusia terlahir sbg hewan karnivora karena perbuatan mereka sebelumnya mirip dgn hewan tsb. Alam material kemudian memberikan tubuh fisik yg sekiranya dapat memuaskan indera2 mereka tsb (makan daging, berkelahi, dsb itu). Jadi mereka terlahir sebagai hewan bisa dikatakan sebagai hukuman. Kalau mereka misalnya saling membunuh, makan daging, dsb, itu semua tidak berdosa karena mereka memang tidak diberikan pikiran dan akal budi. Sebenarnya gaya hidup mereka yg seperti itu adalah sebuah penderitaan. Khan ga enak makan daging mentah an berkelahi terus-menerus.
Jika hukuman yg mereka terima dirasa sudah cukup, maka alam material akan melahirkan mereka kembali sebagai manusia. Tapi, biasanya utk kembali terlahir sbg manusia, mereka memerlukan waktu yg sangat lama. Makanya janganlah meniru sifat2 binatang, supaya ga terlahir sbg binatang.

kalo binatang gak tahu akal dan budi ya lumrah. Komentarmu jika dianalogikan begini.
Ada seorang yang dosa berat, lalu bereinkarnasi jadi Singa, karena singa gak punya akal budi maka perbuatannya tidak berdosa, sehingga mereka bereinkarnasi jadi manusia kembali.
komen :
1. Kalo udah gak dosa ngapain reinkanasi jadi manusia kembali, kan malah udah moksa . Jadi kamu jadi binatang aja biar cepet moksa…hihihi
2. Ada beberapa binatang yang udah punah dan hampir punah karena perbuatan manusia. Sekiranya singa itu punah. Lalu ada manusia yang perilakunya mirip singa, kira2 dia akan lahir dari apa?. Apa istrimu melahirkan singa gitu?..hihihi

“Kita HANYA boleh membunuh hewan jika nyawa kita terancam (diserang harimau dan ga bisa lari kemana-mana), utk korban suci, jika tidak ada tumbuhan yang bisa dimakan, dsb. Yang penting kita tidak membunuhnya utk kepuasan duniawi.”
Jadi, yg dilarang itu membunuh binatang utk kepuasan duniawi (makan-minum enak) atau utk bersenang-senang. Tetapi, jika kamu kelaparan dan disekitarmu tidak ada tumbuhan yg bisa dimakan, maka diperbolehkan utk membunuh binatang.

yang jadi pertanyaan adalah jika kamu makan sesuatu dari yang dihasilkan tanaman, karena kamu gak makan daging, berarti kamu gak boleh nebang Pohon juga kan?. Jangan katakan kamu terpaksa menebang Pohon ya!
Nah, sekiranya begitu, berarti kamu seharusnya masih hidup didalam Hutan. Kamu cocoknya rumahnya di dalam hutan belantara dan hidup mirip TARZAN. Karena Tarzan tidak membunuh binatang dan tumbuhan. jadi kamu ini bisa tak panggil DARWIN TARZAN….Auwooo

Waduh…..anda keliru lagi dalam memahaminya. Penciptaan tsb mungkin akan lebih mudah dipahami anda jika saya buatkan bagan seperti berikut:
dari 0 (tidak ada), yang ada hanya Tuhan impersonal ===>>diciptakan alam semesta ===>>kemudian anggaplah diciptakan 5 orang, (awal penciptaan manusia) ===>> terus bertambah sampai batas maksimal (anggaplah 1000 orang) ===>> jumlah manusia melebihi batas maksimal ( > 1000 orang) ===>> terjadi suatu peristiwa utk menyeimbangkan kembali kehidupan di bumi ===>> jumlah manusia kemudian menjadi berkurang ===>> semakin banyak makhluk hidup yg mencapai moksha ===>> tidak ada makhluk hidup lagi ===>> alam semesta dileburkan (kembali ke 0), yang ada hanya Tuhan impersonal.

jadi dalam anggapanmu Tuhan sudah menetapkan berapa yang akan diciptakan karena ada upaya menyeimbangkan, lha kalo gitu bukankah sebenarnya Tuhanmu itu gak tahu mau menciptakan berapa karena ada yang melebihi batas maksimal?. Misalnya begini,…Tuhan menetapkan batas maksimal 1000, kok bisa manusia jumlahnya lebih dari 1000, lha yang berkuasa bikin manusia siapa…hihihi

Jadi awalnya bukan dari 1000 orang, tetapi dari 0 (tidak ada) ===>> menjadi ada ===>> kembali ketidak ada (0). Pada akhirnya semua ciptaanNya kembali kepadaNya, yang ada hanya Tuhan impersonal. Setelah alam dileburkan, Tuhan kemudian melakukan masa diam utk menyiapkan kembali proses penciptaan selanjutnya.

kalo begini berarti gak ada hidup setelah mati dong. Karena kalo udah dileburkan dan hanya ada Tuhan berati kita ga ada. 

Tapi sebenarnya ada satu hal yg belom saya ketahui. Apakah ketika Tuhan menciptakan manusia sudah mencapai batas maksimal, Ia kemudian berhenti menciptakan atau tetap menciptakan tetapi perbandingan antara yg mencapai moksha lebih banyak daripada yg diciptakan sehingga pada akhirnya Ia menghentikan proses penciptaan. Kalau ada yg bisa jawab, smoga mau membantu menjawabnya.

hihihi….tuh diatas udah gue jawab, ini mah kesalahan pola pikirmu aja. Tuhan gak membatasi jumlah maksimal, dan gak perlu menyeimbangkan jumlah manusia. Kalau Tuhan menetapkan jumlah manusia maksimal 1000, kok sekarang jumlah manusia >1000 kan berarti Tuhan tidak kuasa akan penciptaan manusia!. Dalam statistik ada yang dikenal dengan titik puncak. Pada awalnya 0 terus naik sampai titik puncak lalu menurun (lihat kurva). Dalam kelahiran manusia tak ada istilah stagnan . pasti naik turun 

“Jiwa (roh) makhluk hidup yg punah akan ber-reinkarnasi pada makhluk hidup yg masih bertahan, Mas. Misalnya zaman dulu ada makhluk berpikir species A dan bertambah sangat banyak, kemudian mereka semua punah utk mengembalikan keseimbangan di bumi. Setelah mereka punah, maka akan tercipta species2 baru lainnya, misalkan species B”

Jadi, walaupun dinosaurus punah, tetapi jiwa (rohnya) khan tidak punah karena jiwa itu abadi. Jiwa makhluk hidup yg punah itu akan terlahir kembali ke bumi dalam wujud fisik hewan yg masih bertahan, misalkan mamalia. Oleh karena itu, jiwa tetap bisa memperbaiki diri utk mencapai moksha.
 
katamu hewan itu tidak berdosa, lha kalo dinosaurus dilahirkan lagi dalam ujud manusia kan malah mudah bikin dosa? . 
Saya khan bilang jika hukumannya sudah cukup, maka si hewan itu akan diberikan kesempatan lagi utk terlahir sbg manusia. Jadi, semua makhluk hidup itu pasti bisa mencapai moksha.

lha kapan kamu jadi tumbuhan, kok sampe sekarang masih manusia, kan udah berulangkali inkarnasi,..hemmm pasti kamu dulu pernah jadi ulat grayak ya dan sekarang kembali jadi manusia lagi. 

Wah….kok pikirannya sempit banget. Ceritanya begini. Manusia diciptakan pertama kalinya (belom berdosa) ===>> kemudian ia berbuat banyak dosa (anggap 1 juta dosa) ====>> Ia terlahir sebagai hewan utk menerima hukuman, tetapi tidak mungkin dalam beberapa kali kelahirannya sbg hewan, semua dosanya dapat ia pertanggungjawabkan ===>> anggap dosa yg sudah dipertanggungjawabkan itu ada 990.000 dosa, jadi masih sisa 10.000 dosa ===>> ia diberikan kesempatan utk memperbaiki diri dgn dilahirkan kembali sbg manusia, dan juga harus mempertanggungjawabkan 10.000 dosanya itu. Dengan diberikan pikiran dan akal budi, maka ia dapat mengenal perbuatan baik-buruk agar pada akhirnya ia dapat mencapai moksha. Begitu lho…

jadi begini ya :
1. Jadi manusia= melakukan dosa 1 juta kali
2. Jadi Hewan = dosa tinggal 10 ribu
dari data diatas bukankah lebih memungkinkan mencapai moksa jika jadi Hewan, lha kok malah jadi manusia lagi, Lha kalo ntar jadi Hitler gimana, bukankah dosa yang 10 ribu bisa meningkat lagi jadi 1 juta…hihihi. menurut kamu Hitler itu sebelumnya lebih jahat atau lebih baik???

Saya sudah jelaskan bahwa manusia itu diciptakan sedikit demi sedikit, ga langsung jadi 6 milyar manusia. Misalkan awal penciptaan, diciptakan 100.000 manusia, beberapa tahun kemudian jumlah manusia di bumi bertambah menjadi 150.000 manusia. Yang 50.000 manusia itu baru terlahir ke alam materi ini (baru diciptakan) sedangkan yg 100.000 manusia itu adalah reinkarnasi dari manusia yg diciptakan pertama kali. Jadi tetap tambah banyak khan.

selama kamu gak bisa nyebutin dengan pasti berapa jumlah awal manusia, aku anggap reinkarnasi hanya dongeng anak tk

Hehehe….kan udah di bilang kalau masalah penciptaan alam semesta beserta isinya adalah SIKLUS TERBESAR. Sedangkan kelahiran manusia, siklus air, siklus waktu, dsb adalah bagian dari Siklus Besar tersebut. Di dalam siklus masih ada siklus lagi. Jadi siklus kelahiran manusia masalahnya beda dgn siklus penciptaan yg sedang kita bicarakan.

Ya kembali lagi ke awal bahwa konsep inkarnasi itu cuma dongeng, karena bagi kamu manusia udah diciptakan jumlahnya misalnya 10.000, padahal kenyataan semakin membengkak, lha yang membengkak itu hasil inkarnasi siapa kan gitu.
Begini lho biar jelas (tak bantu pemikiranmu):
Tuhan menciptakan 10.000 jiwa(belum ke alam materi)
Anggap Tuhan menurunkan manusia ke alam materi dari 2 orang menjadi :
10 (moksa =2, inkarnasi 8)==>8

1.000 (moksa 100, inkarnasi 500)===>900

10.000(moksa 3000,inkarnasi 6000)==>7000
TOTAL :
Yang udah lahir ke alam materi = 10.000
Yang udah moksa =3102
Yang Inkarnasi =6898
jika yang 6898 itu inkarnasi lagi dan beberapa diantaranya mencapai moksa maka jumlah manusia akan semakin menyusut, tetapi kenyataannya jumlah manusia semakin membengkak!. Andai kamu menganggap kita berada ditengah-tengah 10.000 pun maka bisa kamu bayangkan nanti jumlah manusia berapa milyar, bisa2 manusia penuh tapi cadangan makanan sedikit sehingga banyak kelaparan dan perang untuk berebut makanan…nah bukankah Tuhanmu itu pada akhirnya Jahat juga

Belom tentu yg jd manusia dosanya banyak. Dan yg terlahir sebgai hewan adalah orang yg harus mempertanggungjawabkan dosanya yg besar ketika masih menjadi manusia. Seperti remidi bagi yg nilainya belom tuntas dan bandel. Kalau yg udah tuntas, tetapi nilainya belom maksimal, diusahakan utk mendapatkan nilai yg maksimal. Sedangkan yg belom tuntas dan juga bandel, biasanya akan dihukum dan dimasukkan ke kelas khusus.

jadi pemikirannya begini ya:
Manusia yang bandel dan banyak dosa= jadi singa
Manusia yang tidak bandel tapi dosa= tetep jadi manusia
manusia yang jadi singa lama2 dosanya berkurang dan jadi manusia lagi.
Jadi ada 3 tingkat :
1. Moksa

2.Manusia

3.Hewan
mirip paham Budha. Tingkat terbawah Hewan (hawa nafsu) tingkat atas Moksa (udah bebas dari hawa nafsu)
Sekarang analoginya begini :
ada 2 kumpulan 1). Orang Hindhu 2)Non Hindhu
yang Hindhu dilarang makan hewan, yang Non Hindhu pada makan Hewan semua dan anggap aja kelakuannya mirip hewan semua. Tetapi yang Non Hindhu mengembangbiakkan Hewan jadi lebih banyak!.
Pertanyaannya : Hewan dari 2 pasang sekarang menjadi 10.000 , dan mereka tidak pernah kekurangan dan jumlah Non Hindhu juga semakin banyak. Padahal yang udah jadi Hewan gak ada dosa dan jadi manusia lagi. Tapi kok Hewannya tetep banyak aja dan Non Hindhunya juga semakin banyak. Bagaimana kamu akan menjelaskan hal ini???

Di alam materi ini, setiap orang bisa menjadi teman, keluarga, dan musuh karena perjalanan waktu. Jadi bapakku mungkin bisa menjadi hewan, manusia, dsb sesuai dgn perbuatannya. Mungkin juga suatu saat nanti Mas Dalmatian jd pembantuku. Hohoho…..

wekkk…asal jangan sampai aja bapakmu jadi istrimu nanti..hihihi

Saya tahu yg ada dalam pikiran anda. “re” + “inkarnasi” = reinkarnasi. “Re” artinya kembali, dan “inkarnasi” artinya penjelmaan Tuhan yg turun dari alam rohani. Jadi, re + inkarnasi artinya penjelmaan kembali Tuhan yg turun dari alam rohani. Sedangkan reinkarnasi (tanpa tanda + ) artinya perjalanan sang roh setelah kematian dari satu badan ke badan yg lain. Beda khan!!! Kalau belum ngerti, coba anda bandingkan dgn kata2 berikut:
Sapu + tangan = sapu tangan ===>> sapu yg digunakan utk menyapu tangan. (Mas Dalmatian)
Sapu-tangan =================>> kain yg digunakan utk membersihkan tangan, ingus, dsb. (Dawkinzsche)
.
.
Reinkarnasi itu bukan diciptakan tetapi kelahiran kembali.

kamu katakan inkarnasi itu perjalan roh dari satu badan ke badan yang lain..sekarang badan yang baru itu menurut anda hasil apa?. Kan ya hasil bapak ama emak kamu bersenggama. Kalo semua wanita dibumi dibikin mandul (dibikin steril) bukankah konsep inkarnasi (reinkarnasi) hancur!


Perlu anda ketahui, segala yg terjadi di alam ini, baik itu yang skalanya kecil maupun besar, pasti terjadi siklus ===>> siklus waktu, siklus pernapasan, siklus air, siklus rotasi dan revolusi bumi, dsb. Dan siklus reinkarnasi juga termasuk di dalamnya.

semua memang ada siklus, cuman dari semua sikus yang ada selalu menunjukkan garafik yang stagnan, lha kalo inkarnasi kan gak stagnan, berarti siklus inkarnasi meragukan

Pada awal penciptaan manusia, Tuhan menciptakan 10 manusia (misalkan). Beberapa tahun kemudian, diantara mereka ada yg memiliki anak. Anggaplah anaknya ada 16 anak. Jadi sekarang jumlah manusianya: 10 manusia dewasa + 16 anak = 26 manusia. Dari 10 manusia dewasa itu, 6 orang meninggal dan 2 orang lainnya dpt mencapai moksha. Jadi jumlah manusia menjadi: (26 – (6 + 2)) manusia = 18 manusia. Kesimpulannya, jumlah manusia bertambah dari yg awalnya 10 manusia menjadi 18 manusia dst.
Pahami dulu tulisan di atas!!!

lha kalo logikanya begini kan malah kamu setuju dengan pahamku bahwa manusia dari sedikit dulu…sedangkan menurut kamu jumlah manusia saat awal(sebelum materi) dan akhir dunia (kepunahan) jumlahnya sama. Ingat kan orang bernafas yang kamu jelaskan. antara hembusan dan tarikan nafas itu di awal dan ujung sama besarnya..cuma ditengah-tengah sedikit!

Manusia lupa kehidupan sebelumnya bisa dianalogikan sperti seorang yg sedang bermimpi (ketika tidur). Selama kita sedang bermimpi, kita lupa segala sesuatu yg menyangkut badan fisik dan hubungannya, walaupun keadaan lupa tsb sementara sebab jika ia sudah bangun dari tidurnya, ia akan teringat kembali dgn tubuhnya.

Kita terlahir ke dunia bisa dianggap sbg sebuah mimpi. Kita akan lupa dgn kehidupan masa lalu kita. Tetapi ketika roh sudah terbebas dari tubuh fisik ini, baik itu ketika moksha atau ketika seseorang meninggal, maka ia akan teringat kembali dgn kehidupan masa lalunya.

Kayaknya tidak ada orang yang bermimpi jadi ulat kali…hihihi. meski bermimpi mereka tetap jadi mereka sendiri seperti kondisi mereka saat itu. Jadi jika inkarnasi dianalogikan sepeeti orang yang bermimpi juga gak benar

Ralat utk tulisan anda yg mengatakan yg jd hewan ga ada dosa. Mereka terlahir sbg hewan utk mempertanggungjawabkan dosanya yg besar itu. Dan selama menjadi hewan, dosanya yg dipertanggungjawabkan akan mengurangi dosa2nya yg besar itu.

kok aneh ya, dosa dikurangi dengan menjadi hewan. Ibarat anda harus pergi dari Jakarta ke Surabaya,…anda harus mengayuh sepeda…saat anda sampai Cirebon anda jadi Hewan Ulat Grayak selama 1 minggu…karena anda jadi hewan dalam 1 minggu anda masih ada di cirebon (gak punya pikiran)….setelah 1 minggu anda jadi manusia lagi. Lalu anda harus kembali melanjutkan perjalanan ke Surabaya. Jadi menurutku meski jadi hewan dosanya tetep aja!.
kalau dalam Islam dosa dikurangi dengan memperbanyak kebaikan dan tobat 

Makhluk hidup yg semakin banyak khan sudah pernah saya terangkan. Jumlahnya semakin banyak karena Tuhan masih menghembuskan napasnya ===>> terjadi proses penciptaan. Dan yg mencapai moksha paling2 sangat sedikit sekali. Jadi wajar khan kalau jumlh makhluk hidup di bumi smakin banyak.

yang jelas manusia yang makan makluk hidup itu lebih banyak, dari yang gak makan….cuman pemeluk hindhu nya kok lebih sedikit.
Analoginya: Karena Reinkarnasi itu dari Hindu, jika ini kebenaran, bukankah seharusnya orang2 non Hindhu yang dosa reinkarnasi jadi Hindhu..kan gitu . Tapi kok secara jumlah yang non hindhu itu lebih banyak dan semakin banyak!

Lucu amat kamu ini. Khan sudah saya bilang, saya belum pernah bertemu dgn Hitler secara langsung. Jadi saya ga tahu orangnya itu hidup senang atau enggak. Saya tanya balik ke kamu. Adam itu diciptakan tanggal berapa??? Kalau ga bisa jawab secara pasti, berarti kisah penciptaan manusia pertama itu hanya bualan belaka.

hihihi…lha hubungan antara tanggal Adam sama terciptanya adam apa, kan emang itu lebih logis manusia dari sepasang. Anda pelihara tikus sepasang aja, dan lihat dalam 100 tahun jadi berapa…
Soal Hitler itu adalah kelemahan teori inkarnasimu karena gak bisa menjelaskan!

Tubuh fisiknya saya itu memang berasal dari alam materi (proses fertilisasi). Dan ketika seseorang meninggal, maka rohnya akan langsung masuk ke badan yg baru sesuai dgn perbuatannya. Kalau, belum paham saya berikan contoh:

Di kehidupan sekarang ini, anda selalu berbuat baik. Ketika anda meninggal, maka roh anda akan akan keluar dari tubuh fisik anda yg sekarang. Roh anda akan berpindah dari tubuh anda sekarang ke tubuh yg lain, misalkan ke tubuh janin seorang ibu yang kaya raya. Anda dilahirkan dalam lingkungan yg baik (keluarga yg kaya raya) karena perbuatan anda dulunya juga baik.

Roh ketika berpindah dari satu badan ke badan yg lain kecepatannya seperti kecepatan pikiran (sangat cepat).

Kembali ke pertanyaan awalku, jika semua wanita disterilisasi (dimandulkan) bukankah inkarnasi itu produk gagal?. atau gak jauh-jauh deh soal KB. Jika manusia dibatasi punya anak 1, bukankah inkarnasi juga terpengaruh?. Taruhlah jumlah manusia yang udah lahir 6 milyar, kemudian dibikin 1 pasangan 1 anak. bukankah udah membatasi inkarnasi bapak dan ibuknya===>Bapak dan ibuk jumlah=2 (mati semua). Melahirkan 1 anak. So Bapak atau Ibuk salah satu tidak bisa inkarnasi
baik dan kaya raya tentu hal yang beda, banyak orang kaya yang gak baik


Hihihi…..reinkarnasi itu hukum yg pasti. Kalau sekarang anda berbuat baik, maka anda akan terlahir dalam keadaan senang. Kalau sekarang anda berbuat buruk, maka anda akan terlahir dalam keadaan menderita. Itu sudah pasti.

itu mah kepastian Islam. sekali langsung pasti. Kalo kamu kan meragukan…apa kamu sudah merasa baik, kalau udah apa sudah maksimal untuk mencapai Moksa?. Sekarang aku tanya…APA PARAMETER UNTUK MENCAPAI MOKSA (Kalau bisa dimatematiskan ya)???
 

Perbuatan yg mereka lakukan tidak berdosa, tetapi mereka tetap membawa dosa2 mereka di kehidupan sebelumnya ketika menjadi manusia. Dan orang2 yg terlahir sbg hewan adalah orang2 yg memiliki dosa yg sangat besar. Begitu lho…..

lha padahal masing2 hewan itu berbeda tingkat kebengisan dan kegunaannya…misalnya Buaya dan Kelinci jelas beda tingkatan….masak gak ada perbedaan. Malah ada Hewan yang dijadikan hiasan Rumah, dan ada yang dibunuh seperti nyamuk….Bukankah nasib mereka tidak sama?. Masak cuman sebagai alat penurun jumlah dosa! 

Dalam hidup ini, anda pernah berbuat 5 perbuatan berdosa (berbohong, mencaci-maki, memukul orang, tidak menghormati orangtua, dan membunuh orang). Karena kesalahan tsb, anda dilahirkan sebagai seekor harimau. Dalam kehidupan anda sbg seekor harimau, anda akan menuai beberapa perbuatan buruk di kehidupan sebelumnya. Anda dipukul dan dibunuh oleh warga setempat adalah hasil yg anda terima dari perbuatan anda (ketika memukul orang dan membunuh orang). Nah, jd 2 dosa sudah anda pertanggungjawabkan. Sedangkan dosa yg belum anda pertanggungjawabkan ada 3 dosa. Jadi dosanya berkurang alias ga tetep!!!

hihihi..lha sekarang harimau malah dilindungi dan dilestarikan…hihihi. beda dengan harimau jaman dulu.

Anda selalu menyuruh saya menjawab kehidupan Hitler sebelumnya. Intinya, anda ingin suatu jawaban yg PASTI. Nah, saya balik pertanyaan anda yg ingin jawaban yg PASTI itu kpd anda dgn sedikit perubahan. Saya meminta anda utk menyebutkan tanggal PASTI terciptanya Adam. Kalau anda tidak bisa menyebut tanggal PASTINYA, berarti kisah manusia pertama itu adalah cerita fantasi. Apalagi semua orang di bumi ini belum pernah bertemu dgn manusia pertama itu.

aku memang tidak tahu tanggal berapa adam hadir, soalnya jaman sejarah (tulisan) itu baru beberapa abad aja adanya. seperti halnya kamu juga pasti tidak tahu tanggal berapa bumi ini diciptakan..hihihi

Anda kalau berdebat dgn seorang pintar, mungkin anda akan dikatakan sbg seorang bodoh. Bagaimana mungkin saya dpt langsung mengatakan dgn PASTI bahwa kamu itu dulunya jahat, padahal saya sendiri belum pernah bertemu langsung dgn anda. Apalagi mengenal kepribadian dan kehidupan anda sekarang.

gini lho cah…hitler itu kan sekarang jahat..seharusnya dengan rumus inkarnasimu itu tahu jawabannya..xixixi

Dan setelah diuji dari segala sudut, kesimpulan yg diterapkan seseorang tentu sudut yg menguntungkan. Misalkan utk pergi dari Jakarta ke Moscow, orang2 tentu akan memilih menggunakan pesawat daripada naik sepeda. Pinter sedikit donk!!!

betul..jadi kalo ke moscow sekali aja naik pesawat…gak usah gonta ganti, sampai singapur ganti sepeda, sampai malaysia ganti becak dll mirip inkarnasi..hihihi


Tapi apakah semua manusia melaksanakan KB??? Anda lupa kalau negara berkembang lebih banyak daripada negara maju dimana negara2 berkembang memiliki angka kelahiran yg tinggi. Jadi, pertanyaan anda bisa disamakan dgn “Jika semua air laut saya suling (ditawarkan), bukankah air laut itu akan menjadi tawar?”. Jawabannya: Itu adalah pekerjaan yang sia-sia.

berarti sama kan, bahwa doktrin inkarnasi itu bisa dihambat 
Saya membicarakan ttng hasil dari suatu perbuatan. Jika anda rajin merawat pohon, tentu pohonnya akan tumbuh subur dan berbuah banyak. Tapi masalah buahnya manis atau nggak, itu tergantung dari genotipe pohon tsb.

nah itulah jika salah memilih Bibit pohon (Tuhan)

Masalah reinkarnasi memang cukup rumit utk dijelaskan. Manusia yg berdosa besar dan terlahir sbg hewan tentu ada tingkatannya. Misalnya kalau kamu suka makan daging dan berkelahi, kamu terlahir sbg singa. Jika kamu suka makan rakus, kamu terlahir sbg babi. Jadi, nasibnya ga sama khan.

Tapi ada juga orang yg hidupnya selalu berbuat baik, tetapi ia sangat menginginkan menjadi seekor burung, maka ia akan diberikan tubuh fisik burung. Selama hidupnya sbg seekor burung, mungkin hidupnya penuh kebahagiaan karena dulunya dia adalah orang yg baik. Perlu diingat, bahwa pikiran dan perbuatan anda menciptakan tubuh fisik anda berikutnya.

wah udah baik kok jadi burung,..lha moksanya gak jadi deh